Selasa, 14 Februari 2012

Ajarkan Anakmu Bermimpi

Membaca beberapa Blog teman tentang anak-anak mereka,membuat hatiku tergelitik untuk menulis. Saat ini memang aku belum dikarunia anak,tapi insyaAllah aku sudah mendapat "anak-anak" didik yang kuajarkan cara yang sama seperti orang tuaku ajarkan dalam membesarkan anak-anaknya "BERMIMPI".
Aku ingat Alm. bapakku setiap malam selalu datang ke kamarku dan mulai mendongeng,dongeng apa saja bahkan menurutku hampir semuanya karangan bapakku.Tapi aku lebih suka versi bapakku karena lebih hidup dan lebih menarik. dari kecil aku selalu suka mendongeng bahkan ibuku memanggilku "dalang" cilik seandainya dulu dikotaku ada sekolah dalang mungkin ibuku akan memasukkanku disana. Sampai sekarang aku terkenal sebagai pendongeng bahkan aku mengajar dengan sistem mendongeng,sehingga mahasiswaku selalu "terpesona" tentang cerita bakteri versiku...
Orang tuaku membesarkanku tanpa paksaan bahkan ketika aku rangking atau tidak mereka tidak berlaku beda...tetap memberiku hadiah.Satu-satunya yang membuatku terpacu belajar karena desakan lingkunganku,guruku,teman2xku dan orang2x disekitarku.Bagaimana cara mereka mendesakku? Gampang,mereka selalu membandingkanku dengan saudara2xku yang "super" pintar...Dengan sistem harus upacara setiap senin aku harus mendengar guruku bercerita betapa pintarnya "saudara2xku" membuat semua temanku sangat bosan dan mereka mulai bertanya kearahku "apakah kau paling bodoh di keluargamu?" suatu pertanyaan yang menusuk hati...Dan dimulailah kompetisi itu....
Tapi aku melihat orang tuaku tidak berusaha membandingkan kami,mereka dipihak yang netral,suatu kebijaksanaan yang luar biasa,aku jarang melihat itu di keluarga modern sekarang,dimana orang tua selalu membandingkan anak2xnya bahkan membandingkan anaknya dengan anak tetangga,dengan anak temannya dan entah dengan anak siapa saja yang menurut mereka lebih "super".
Tanpa kita sadari ketika kita mulai membandingkan, anak itu tumbuh menjadi pribadi pengecut dan pendendam.Aku melihat kasus ini pada teman2xku,betapa bencinya mereka ketika dimasa kecil mereka selalu dibandingkan dengan saudaranya dan ketika mereka gagal mereka sangat terpuruk sekali.
Aku juga lelah melihat anak2x sekarang yang rajin sekali les,bahkan mereka sampai tidak sempat makan siang karena harus lanjut les. Yah aku benci sistem pendidikan di negaraku,kalo kita tidak les dengan guru tsb jangan harap bisa dapat nilai bagus..Sungguh terlalu...(seperti kata bang haji Oma).
Yang lebih takjub lagi lihat teman2xku "memaksa" anak2xnya les renang,balet,piano,bahasa (segala macam bahasa sayangnya bukan bahasa kalbu), disamping les mata pelajarannya, dan kalo muslim ada les Iqra juga,gila ....manusia itu diberi batas untuk mengingat sekaligus dalam 1 waktu,tapi anda membuat anak anda bekerja lebih keras dari super komputer.

Ada 1 pelajaran yang paling penting dalam hidupku yang diajarkan orang tuaku "BERMIMPI",dan ceritakanlah mimpimu. Sebelum orang bertanya "Apa cita2xmu?" bapakku sudah bertanya "Apa mimpimu?", dari kecil aku sudah bercita2x menjadi Ilmuwan bahkan karena terinspirasi komik barat, aku bercita2x menjadi Ilmuwan gila yang mengkloning semuanya...(dulu sempat bercita2x mengkloning bulldog dan tanaman pemakan serangga,jadi nggak ada pencuri yg berani masuk kerumah)...lalu mimpi itu berubah-ubah dari ingin jadi ilmuwan,guru,dokter,astronot (ini pilihan favorit anak jaman dulu), dan polisi (karena terinspirasi melihat seragam bapak temanku yang keren).Bapakku selalu bercerita apa yang dia peroleh saat itu adalah dari mimpinya, dia bermimpi menjadi orang kaya dan dia jadi kaya...dan setelah berada di bidang yang sama,aku kagum sekali,apa yang dia lakukan dulu baru prof ku lakukan saat ini, Jika bapakku sekolah tinggi mungkin beliau sudah jadi Profesor. Sampai aku lulus kuliah S1pun bapakku selalu bertanya "apa mimpimu,wi?" kadang aku asal jawab "Mau keliling dunia".dan beliau akan sangat antusias membahas mimpiku. Ibuku bukan tye pendongeng seperti kami biasanya beliau cuma duduk dan tersenyum mendengar kami berkhayal. Sampai suatu ketika aku bercerita ke bapakku bahwa aku ingin ke eropa,dan dimulai di Belanda. Bapakku sangat percaya dengan mimpiku. Akan tetapi,mewujudkan mimpi itu tidak mudah,butuh perjuangan yang benar2x kuat dan tentu banyak pengorbanan. Sampai akhir hayatnya,bapakku belum sempat melihat aku ke Eropa,hanya terakhir pada saat dia sakit,aku berangkat ke Malaysia atas undangan panglima disana. Tiga tahun setelah meninggalnya bapakku,aku berangkat ke Belanda...dan sesampainya disana aku berdoa "Pak lihatlah anakmu sudah berhasil mewujudkan mimpiku ke Belanda seperti janjiku padamu",seolah-olah aku melihat bayangan Almarhum dengan pakaian ihram tersenyum memandangku....
Aku ingat kata2x terakhir Bapakku ketika beliau terbaring lemah di Rumah Sakit "Teruslah bermimpi anakku,jangan pernah menyerah mengejar mimpimu,meski semua orang mentertawakanmu, ketika mimpimu terwujud maka dunia akan menghormatimu".....
tahun lalu hampir setengah mimpiku terwujud, aku mengelilingi 3 benua (asia,eropa,afrika) dan 7 negara dalam waktu setahun...dan aku akan terus mewujudkan mimpiku keliling dunia...
Setiap negara yang kukunjungi, aku selalu berdoa dan bercerita kepada Alm.Bapakku "lihatlah pak,anakmu sedang berjalan menapaki mimpinya dan setiap langkahku kupersembahkan untukmu yang sangat mempercayaiku bahkan melebihi diriku sendiri dan aku sangat bangga menjadi anakmu"....
Aku akan mengajarkan bermimpi kepada anak-anakku,karena dengan bermimpi maka kita akan hidup dan jangan pernah menyerah dengan mimpimu

Kamis, 11 Agustus 2011

Meaning of friendship

Today, I prepare to buy something for my friends, I just thinking what they like...imagine their face full of smile and laugh when they  get surprise from me...

 I really lucky have many friends, but I still afraid with friendship....
I write on email,my status in fb or twitter how i miss my friends....but suddenly like nightmare I feel sad. When I meet them all,it's mean time to say goodbye....

I've been disappointed with some people in the past that ever offer me "friendship" but actually they stub me in behind,laughed on my pain. After that, I never believe others even they said they will be my bestfriend. but never mind, because of that I  learn something, never have few bestfriend, you must have a lot so they can't hurt you again.
This pain make me become skeptic person,. One thing  I really regret in  my farewell party with my classroom in university, I said to them " you all only use me to listen your problem,but you never care with me, I just your trash can", at that time, I just want they hate me. So I can said to myself you never have bestfriends, they just use you. Unfortunately, they  didn't, they still care with me...it's so blessing  that your friends can forgive you...

This year is really hard for me, after depression from a love I lost, I try healing my self. I still can't accept my lost,blame everything, even until now hatred that remains in my heart...
Allah SWT always know what the best for me, I thought I only find true friendship but it's more than that, I found FAMILY.




 
Really amazing if you can share sad experiences with your friends, asking them to tell the "world" about your lost cause you never able to speak about it again. Or someone, you just meet, can defend and accept all your boss's nagging because of your absence, someone teach you their local language, so you can say  "Abari, ¡Hola, hej, 您好, ( Ijust forgot Cambodia and Vietnam Laguages)", someone can protect you from bad dog, or someone who remove your tears when you cry, or maybe bring your heavy bags so you can smile again. 




You might be become bestfriends because of some accidentally moment  such as have lost experience together, have same goal to success (reach scholarship), have kidnap experience because they prepare special farewell  party for you or have similar favorite songs (Latin,classic),and have same hobby (eat and traveling)....

but one thing I learn, best friends not only you can find in sad time or lost time, but the most important thing you can share happiness with them. 

I remember  one of my brother (he more than bestfriend for me) told me " The niceness is often short but not a flash in the pan. Imagining maybe is the original meaning of niceness. So we can adjust ourselves for the pleasant".

I still don't know what the meaning of friendship, cause now I just know the meaning of family.......


TO BE CONTINUE

Kamis, 19 Mei 2011

Wageningen, kota yang dihancurkan NAZI

Wageningen,kota kecil di Belanda yang indah. Meski tidak ada puri karena dihancurkan NAZI tapi Wageningen tetap indah dengan semak belukar "buatan"nya. Yah buatan,rumput2x itu sengaja ditanam,bukan hanya ditanah lapang,hampir seluruh atap rumah dan bangunan ditanami rumput. Inilah yang membuat saya sangat kagum dengan pemerintah dan masyarakat Belanda.

Foto diatas merupakan puing-puing kastil yang sudah diratakan tentara NAZI. Tidak ada lagi yang tersisa di Wageningen,semua bangunan telah diratakan dan penduduk asli pindah ke daerah lain. Banyak perubahan yang terjadi pada Wageningen sebelum dan sesudah perang.
Kembali ke rumput buatan, atap-atap rumah dan gedung yang kosong diberi artificial soil. Jika teknologi ini diterapkan di Indonesia khususnya kota2x besar seperti Jakarta,pasti udara jauh lebih bersih dan mengurangi polusi.
Bisa dibayangkan adem sekali tinggal dirumah dengan atap rumput tapi sempat juga terbesit dibenak saya, "bagaimana kalo cacing-cacing juga pada betah tinggal di atap rumahnya dan tiba-tiba berjuntai kalo lagi hujan...hiiiiiii..."

Just kidding..it's never happen,it's artificial soil,kayaknya cacing enggak akan betah ato kudu disemprot pestisida buat mastiin steril..hahahhahaha
Selain rumah, rumput buatan juga ditanam diatas atap mall dan gedung-gedung perkantoran. Bahkan,  rumput buatan ini ditanam diatas basement tempat parkir yang bisa difungsikan sebagai lapangan bola. Selain udara sehat pegawai professional atau pengunjung mall bisa sehat, bekerja atau belanja sambil olahraga dilapangan atap.




Schiphol,amazing airport

Perjalanan pertama ke Eropa,penuh kepanikan dengan cerita harus berlari2x selama transit di Malaysia dan petugas India yang super cuek ketika ditanya. Untunglah ada TKI yang dengan baik hati mengantarku diruang tunggu...senang sekali bertemu dengan orang Indonesia di negara asing.
Tiba di Schiphol pukul 06.00 pagi,dinginnya luar biasa,dan sekali lagi kebingungan mencari cara menuju Wageningen (sembari berdoa semoga ketemu orang Indonesia lagi)...
Menuju ketempat pembelian tiket,agak frustasi menggunakan mesin pembelian tiket,ditolak terus..lalu berputar-putar mencari loket penjualan tiket dan berhasil setelah 5 kali bolak-balik. Inilah jeleknya kalo melakukan perjalanan seorang diri,jadi bingung sendiri tapi setidaknya dapat banyak pengalaman berharga....
sampe di loket ternyata aku salah spelling dan sampe harus ditulis baru ngerti tuch petugas. Sambil berjalan was2x menuju kereta api,aku malah mendengar ada orang bicara bahasa Indonesia. Walah bahagia benar,cepat2x deh lari menuju sekelompok orang yang untungnya sama2x menuju Wageningen. And the Journey Begin.....